7 Mei 2009 - 22.13
Aku belum juga bisa tidur malam ini, mengapa? Entahlah. Aku masih saja membayangkan apa reaksi wajahnya bisa mendapati kejutan kecilku tadi. Oops, jangan cari aku sayang :) aku tahu kamu pasti akan akan menoleh ke arah kanan dan kiri mencari siapakah gerangan yang memberimu cokelat dan sebuket mawar merah itu, dan tentu saja kau tidak akan menemukanku. Sesaat kemudian kamu pasti akan tersenyum dan menyimpan kejutanku tadi.
Ah! Senyumannya.. Aku pasti akan merindukan senyuman itu nanti.. :')
Tadi pagi aku berangkat sepagi yang aku mampu. Hari ini adalah farewell party angkatanku. Entah.. Aku tidak merasa bahwa sudah enam tahun berlalu sejak aku datang pertama kali ke sekolah ini. Entah.. Aku juga tidak tahu sudah berapa lama aku sering memandangnya dari kejauhan dalam diam. Aku tidak tahu apa yang merasuk dalam diriku, aku tidak tahu apa yang aku rasakan. Namun aku selalu tersenyum saat melihatnya, aku suka gadis itu!
Sebenarnya aku cukup sedih mengetahui bahwa hari ini terakhir kalinya aku datang ke sekolah ini. Bukan apa, aku hanya takut tak bisa mamandangnya dalam kebisuan lagi. Aku sudah mengetahui siapa namanya, aku juga tahu di mana rumahnya. Namun sampai saat ini aku belum juga berkenalan dengannya. Yah, entah mengapa aku tidak berani berjalan mendekatinya.. Mungkin aku takut. Takut ketika dia tidak membalas urunan tanganku. Takut ketika dia tidak ingin mengenalku. Takut dia menjaga jarak denganku. Semua ketakutanku ini tanpa alasan, aku tahu. Tapi entah mengapa, aku tetap saja takut..
Akhirnya aku menemukan cara! Dalam perjalanan, aku meminta Pak supir agar berhenti sebentar di sebuah toko bunga. Aku membeli sebuket bungan dan sebatang cokelat disana. Sekolah masih sunyi ketika aku datang, aku naik ke lantai tujuh, dan duduk bersandar disana melihat satu persatu murid-murid mulai datang. Kemudian, disana! Ya, disana! Seperti biasa, berjalan perlahan dengan senyum manisnya sambil menyapa teman-temannya. Ah, aku pasti akan merindukan senyuman itu nanti.
Semua siswa sudah berada dalam aula, aku hanya berdiri di luar melihat panggung dari pintu. Disana si gadis dengan senyum manisnya sedang berpidato, aku beranjak dan menuju belakang panggung, dengan mudah aku dapat menemukan tas kecilnya, aku meletakkan kedua hadiah kecilku diatasnya beserta secarik kertas dan pergi perlahan tepat saat dia selesai menyampaikan pidatonya dan tepuk tangan penonton bergemuruh.
Setelah itu aku menuju tempat duduk bersama teman-temanku, sesekali melirik ke arah gadis senyum manis di ujung sana. Entah apakah setelah masuk SMP nanti aku akan mengenalnya lagi ataukah justru ini terakhir kalinya aku bertemu dengannya. Jujur aku tidak tahu dia akan melanjutkan sekolahnya dimana. Aku khawatir dia akan keluar kota. Aku pasti tidak bisa melihat senyuman itu lagi nanti :(
Saat aku sedang melamun menatapnya, tiba-tiba dia menoleh kearahku dan tersenyum. Diantara riuh rendah tepuk tangan para hadirin disitu, pandangan kami bertemu. Walau dia hanya memandangku sesaat. Namun aku tahu senyumnya untukku! Aku tidak dapat berhenti tersenyum seharian setelah itu. Aku tidak tahu apakah dia mengenalku, tetapi yang aku tahu pasti, aku tidak akan melihatnya lagi dalam waktu dekat..
Aku keluar dari aula lebih cepat dari yang lain dan kembali menuju lantai tujuh. Bersandar dan memandang anak-anak yang mulai membubarkan diri, dikejauhan aku melihatnya lagi. Lagi dan lagi dengan senyum manisnya. Perlahan-lahan punggungnya menjauh dan semakin kecil, tidak dapat aku lihat lagi..
"Aku harap kau suka bunga dan cokelatnya.. Aku akan tetap menjadi penggemarmu walau tak pernah mengenalmu. Perlu kau tahu, rasa suka ku padamu, tidak akan layu walau dimakan waktu dan tak akan pernah leleh walau terkena panas sang mentari. Senyum mu akan selalu dan tetap yang terindah :)"
With love,Penggemar rahasiamu❤